HALUAN PADANG - Teknologi Matahari buatan milik Tokama China bernama experimental advanced superconducting tokamak (EAST) dilaporkan berhasil menyala selama 1.056 detik dalam suatu ujicoba pada Kamis, (30/12). Hal tersebut merupakan rekor baru yang dicatat EAST.
Uji Coba tersebut dilakukan oleh Institut Fisika Plasma di bawah Akademi Ilmu Pengetahuan China (ASIPP) di Hefei, Provinsi Anhui, Tiongkok timur.
Baca Juga: Paus Fransiskus: Menyakiti Wanita Sama Saja Menghina Tuhan
Lembaga ini juga telah berkolaborasi dengan perusahaan-perusahaan dengan emisi tinggi untuk membantu mereka mencapai netralitas karbon, seperti dikutip dikutip dari CNBC, Minggu (1/2022).
Sebelumnya EAST juga telah mencetak rekor di bulan Mei, karena berhasil menyala selama 101 detik pada suhu 120 juta derajat Celcius.
EAST sendiri dirancang untuk meniru reaksi fusi Matahari menggunakan hidrogen dan gas deuterium sebagai bahan bakarnya.
Baca Juga: Tambah Lagi, Kini Kasus Omicron di Indonesia Jadi 136
Menurut China National Nuclear Corp, EAST secara langsung dapat memberikan wawasan tentang penelitian fisika plasma yang lebih lanjut dan sangat penting untuk membangun reaktor ukuran industri untuk menghasilkan energi yang lebih bersih.
Energi fusi sendiri dianggap sebagai energi pamungkas yang ideal untuk masa depan. Bahan bakar gas hidrogen dan deuterium tersedia sangat berlimpah di laut.
Artikel Terkait
Ancaman Sampah Luar Angkasa
Menang Undian, Ibu dan Anak Terbang Gratis ke Luar Angkasa
Fitur Terbaru WhatsApp Disebut Bisa Permudah Orang Buat Selingkuh, Ternyata Begini Cara Kerjanya
Pesawat Luar Angkasa NASA Berhasil Menyentuh Matahari
Cara Menghindari Dimasukkan ke WhatsApp Group Tanpa Izin, Simak di Sini