Oleh : Ardi Andono,S.T.P,M.Sc
Kepala BKSDA Sumatera Barat
Haluan Padang - Konflik manusia dengan satwa liar khususnya Harimau Sumatera merupakan permasalahan yang kompleks. Bukan Soal keselamatan manusia saja, tetapi juga soal keselamatan satwa itu sendiri.
Kerugian yang umum akibat konflik tersebut dapat dilihat dengan ragam fenomena seperti rusaknya tanaman pertanian dan atau perkebunan serta pemangsaan ternak oleh satwa liar. Bahkan menimbulkan korban jiwa di pihak manusia.
Namun, di sisi lain ada juga satwa liar yang berkonflik dengan manusia malah berakhir tragis dengan kematian. Pertikaian secara fisik, masuk jebakan, atau terluka adalah gambaran konflik manusia dengan satwa liar.
Dengan demikian penanganan konflik haruslah didasari tujuan untuk meminimalisir efek negatif kepada kehidupan sosial manusia, ekonomi, kebudayaan, dan pada konservasi satwa liar dan atau pada lingkungannya.
Di Provinsi Sumatera Barat sendiri terdapat 2 lanskap habitat harimau yakni kategori Lanskap Besar dan Lanskap Sedang.
Lanskap Besar di Sumatera Barat meliputi Taman Nasional Kerinci Seblat, SM Barisan, Batang Pangean I dan II, hingga Rimbang Baling. Daya Tampung Harimau Sumatera pada Lanskap Besar ini lebih dari 70 ekor Harimau Sumatera.
Artikel Terkait
Harimau Mangsa Dua Sapi di Palembayan, Warga Temukan Bekas Cakar dan Gigitan
Harimau di Agam Mengamuk Lagi, Kali Ini Serang Lima Ekor Sapi Milik Warga
Flu Babi Afrika di Agam Rusak Keseimbangan Alam, Masyarakat Harus Waspadai Potensi Serangan Harimau
Harimau di Kabupaten Agam Masuk Kandang Jebakan, Begini Kondisi dan Penampakannya
Detik-detik Harimau Sumatera Masuk Kandang Jebakan di Agam
Tak Hanya Bikin Babi Liar Mati, Flu Babi Afrika Juga Picu Konflik Harimau-Manusia
Sumbar Kemarin: Anggota Polisi Diduga Bekingi Lokalisasi hingga Harimau Masuk Kebun Warga di Agam
Evakuasi Harimau di Agam Berhasil Dilakukan BKSDA Sumbar, Sekarang Berada di Pusat Rehabilitasi
Pemprov Sumbar Terus Dorong Upaya Pelestarian Harimau Sumatera
Konflik Manusia dan Satwa Liar Meningkat Di Sumbar Sepanjang Tahun 2021, Satu Harimau Mati Karena Dehidrasi