Tenggelamnya KM Ladang Pertiwi, Syahbandar: Tidak Miliki Izin Berlayar

- Sabtu, 28 Mei 2022 | 21:44 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi

HALUANPADANG.COM -Pihak Syahbandar Pelabuhan Paotere memastikan Kapal Motor (KM) Ladang Pertiwi bermuatan puluhan orang penumpang yang tengelam di laut Pangkep, tidak memiliki izin untuk berlayar.

"Kalau statusnya kapalnya itu kapal nelayan, bukan kapal barang. Untuk izinnya ada di Syahbandar Perikanan, bukan di Syahbandar kami," ungkap Koordinator Syahbandar Pelabuhan Paotere, Makassar, Nufrizal Atmakaes, Sabtu (28/5/2022).

Dia menyatakan, izin KM Ladang Pertiwi bukan kapal barang dan feri, tetapi kapal nelayan. Sehingga, kata dia, tidak mengetahui terkait kegiatan yang dilakukan KM Ladang Pertiwi.

Baca Juga: Ingat! Covid-19 Masih Ada, Hari Ini Bertambah 279 Lagi Kasus

Nufrizal menyebut izinnya tidak ada di Syahbandar Paotere, karena tidak mengetahui terkait KM Ladang Pertiwi. Ia mengaku baru mendapatkan kabar KM Ladang Pertiwi tenggelam setelah berangkat dari Pelabuhan Paotere pada Jumat sore (27/5).

"Dia datang tidak pernah melapor, berangkatnya juga tidak melapor, kegiatannya juga tidak pernah dilapor. Jadi untuk terkait feri itu, kami tidak tahu. Pada saat dia naik jam berapa, berapa orang di kapal kami tidak tahu," ungkapnya kepada wartawan di pelabuhan Paotere.

Nufrizal juga mengaku telah berkoordinasi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk mempertanyakan apakah KM Ladang Pertiwi memiliki izin kapal atau tidak. Ia mengatakan tidak pernah mencoba mengeluarkan perahu untuk kapal barang di Pelabuhan Paotere untuk perahu sejak adanya peringatan dari BMKG tentang gelombang tinggi.

Baca Juga: Tiga Hari Hilang di Sungai Aare Swiss, Putra Ridwan Kamil Belum Ditemukan

"Kami sejak tanggal 25 Mei itu tidak mengeluarkan izin kapal bagi kapal barang di Pelabuhan Paotere," tegasnya.

Sebelumnya, Kepala Basarnas Sul, Djunaedi mengatakan pendekatan KN SAR Kamajaya untuk melakukan pencarian dan feri KM Ladang Pertiwi

Ilustrasi kapal karam. Net
Ilustrasi kapal karam. Net

Djunaedi menduga KM Ladang Pertiwi tenggelam karena kelebihan muatan, pasalnya kondisi gelombang di perairan tersebut dalam kondisi aman.

"Tidak ada (gelombang), kondisi laut bagus kok. Itu karena kebanyakan penumpang dan barang," ujarnya saat dihubungi melalui telepon, Sabtu (28/5).

Selain kelebihan muatan, KM Ladang Pertiwi juga tidak cukup membawa bahan bakar minyak ( BBM ) untuk berlayar.

Djunaedi menyesalkan Syahbandar Pelabuhan Paotere yang mengizinkan KM Ladang Pertiwi kapal.

"BBM-nya juga tidak cukup. Mengapa perjalanan orang-orang ini di lepas," kata dia.

Halaman:

Editor: Dodi Caniago

Tags

Terkini

X