BMKG peringatkan Potensi Gempa Megathrust 8,7 di Selat Sunda, Masyarakat Harus Siap

- Sabtu, 15 Januari 2022 | 18:31 WIB
Ilustrasi--Seismograf, pencatat getaran akibat gempa bumi. (ANTARA/Shutterstock/pri)
Ilustrasi--Seismograf, pencatat getaran akibat gempa bumi. (ANTARA/Shutterstock/pri)

HALUAN PADANG - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan seluruh masyarakat di sekitar Selat Sunda soal potensi gempa.

Koordinator Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menjelaskan, segmen megathrust Selat Sunda mampu memicu gempa lebih besar yakni 8,7.

Dengan demikian, Gempa Bumi yang terakhir terjadi di Ujung Kulon dengan skala magnitudo 6,6 kemarin belum ancaman yang paling besar.

"Gempa Ujung Kulon kemarin bukan ancaman sesungguhnya karena segmen megathrust Selat Sunda mampu memicu gempa dengan magnitudo tertarget mencapai 8,7 dan ini dapat terjadi sewaktu-waktu," terangnya melalui keterangan tertulis, Sabtu (15/1).

Baca Juga: Update Gempa Banten, BMKG Catat Terjadi 32 Kali Gempa Susulan Pasca Sejak 14 Januari 2022

Walau demikian, meski ilmu pengetahuan belum mampu memprediksi secara spesifik kapan hal tersebut terjadi.

Ia meminta masyarakat Indonesia harus siap dengan hal tersebut, karena patahan megathrust melintang yang berada di selatan Pulau Jawa termasuk pantai barat di Sumatera hingga NTT.

"Inilah ancaman yang sesungguhnya, kapan saja dapat terjadi karena Selat Sunda ini merupakan salah satu zona seismic gap di Indonesia yang selama ratusan tahun belum terjadi gempa besar sehingga patut diwaspadai karena berada di antara dua lokasi gempa besar yang merusak dan memicu tsunami, yaitu gempa Pangandaran magnitudo 7,7 (2006) dan gempa Bengkulu magnitudo 8,5 (2007)," tuturnya.

Baca Juga: Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah Ceritakan Kepanikan Karena Gempa Banten di Hotel Tempat Karantina

Gempa Bumi kemarin, yakni berkekuatan M 6,6, juga merupakan gempa di area megathrust.

Diketahui, gempa kemarin termasuk gempa dangkal akibat patahan batuan Lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Selat Sunda-Banten.

Peristiwa tersebut adalah gempa 'interslab earthquake', ciri-cirinya mampu meradiasikan guncangan (ground motion) yang lebih besar dan lebih kuat dari gempa sekelasnya dari sumber lain sehingga wajar jika gempa tersebut memiliki spektrum guncangan yang sangat luas.(*)

Editor: Emen HLN

Tags

Terkini

Terpopuler

X