Ini Jenis-jenis Vaksin yang Telah Diijinkan oleh BPOM Buat Dijadikan Booster

- Senin, 10 Januari 2022 | 19:59 WIB
Vaksin.  (Foto: Dokumentasi Humas Setkab)
Vaksin. (Foto: Dokumentasi Humas Setkab)

Vaksin.
Vaksin. (Foto: Dokumentasi Humas Setkab)
HALUAN PADANG- Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memberikan izin penggunaan lima merk vaksin untuk pelaksanaan vaksin booster atau vaksin lanjutan bagi masyarakat.

Lima merk vaksin yang mendapatkan izin penggunaan darurat atau emergency use Authorization (EUA) itu diantaranya, vaksin Sinovac, Pfizer, dan AstraZeneca, Moderna, dan Zivivax.

Kepala BPOM Penny Lukito mengatakan izin tersebut telah melalui proses evaluasi bersama para ahli penilai obat dan vaksin dan telah mendapatkan rekomendasi dan memenuhi persyaratan. Pemberian booster akan dilaksanakan pada 12 Januari menunggu aturan pelaksanaan dari Kementerian Kesehatan. 

"Semenjak November 2021, BPOM bersama pihak terkait telah melakukan pengujian aman mutu dengan beberapa vaksin primer yang dipakai untuk dievaluasi sebagai booster. Saat ini ada lima vaksin yang mendapatkan EUA (booster)," ujar Penny dalam keterangan resmi virtual, Senin (10/1/2022).


Penny menerangkan, vaksin pertama yaitu CoronaVac buatan BioFarma untuk vaksin yang sama sebanyak 1 dosis diberikan 6 bulan setelah dua dosis untuk usia 18 tahun ke atas. Imunogenisitas menunjukkan peningkatan antibodi sebesar 21 kali sampai 35 kali usai 28 hari pemberian vaksin ini sebagai booster.


Kedua, vaksin Pfizer untuk homolog dengan metode mRNA. Diberikan 1 dosis minimal setelah 6 bulan dari vaksinasi primer. Untuk usia 18 tahun ke atas.

Imunogenisitas menunjukkan titer antibodi netralisasi setelah satu bulan sebesar 3,3 kal.i


Ketiga, vaksin AstraZeneca untuk homolog dengan Sifat efek samping ringan 55 persen dan sedang 37 persen. Imunogenisitas meningkatkan titer antibodi hingga 3,5 kali.


Keempat, vaksin Moderna untuk homolog dan heterolog atau berbeda vaksin. Vaksin ini untuk booster vaksin AztraZeneca, Johnson& Johnson, dan Sinovac. Diberikan 6 bulan setelah dua dosis. Imunogenisitas menunjukkan nilai rata-rata titer antibodi yang terbentuk sebesar 13 kali setelah pemberian booster.


Kelima vaksin Zifivax untuk heterolog bagi pengguna vaksin primer Sinovac dan Sinopharm, dosis 6 bulan ke atas. Vaksin ini terbukti meningkatkan titer antibodi lebih dari 30 kali setelah vaksin primer Sinovac atau Sinopharm.

Editor: Randi Reimena

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler

X