HALUAN PADANG - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengumumkan keberadaan bibit siklon tropis 98S yang di Samudera Hindia sebelah Barat Daya Lampung.
Dampaknya terhadap wilayah Sumatera Barat adalah gelombang laut tinggi di Kepulauan Mentawai.
Keterangan itu didapat dari unggahan media sosial Instagram resmi BMKG, @infobmkg pada Rabu (29/12) sekitar pukul 19.00 WIB.
Baca Juga: Hujan Badai Landa Padang Pariaman, Satu Rumah Rusak Ditimpa Pohon Kelapa
Keberadaan bibit Siklon Tropis atau badai tropis tersebut menyebabkan gelombang laut tinggi sekitar 1,25-2,5 m di Perairan Kabupaten Kepulauan Mentawai, Perairan Enggano di Bengkulu, dan Perairan Barat Lampung.
Bibit siklon tropis 98S tersebut bertekanan 1007 milibar dengan kecepatan angin maksimum 20 knot.
Namun, berdasarkan prediksi BMKG, potensi bibit siklon tropis tersebut utuk benar-benar menjadi siklon tropis dalam waktu 24 jam setelah pukul 19.00 WIB, Rabu (29/12) tergolong rendah.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Sumbar Kamis, 23 Desember 2021, Hujan Masih Mendominasi
Untuk diketahui, dilansir dari web.meteo.bmkg.go.id, Siklon tropis merupakan badai dengan kekuatan yang besar dengan radius rata-rata siklon tropis mencapai 150 hingga 200 km.
Siklon tropis terbentuk di atas lautan luas sekitar daerah tropis yang umumnya mempunyai suhu permukaan air laut hangat, lebih dari 26.5 °C.
Angin kencang yang berputar di dekat pusatnya mempunyai kecepatan angin lebih dari 63 km/jam.
Baca Juga: Ini Faktor Penyebab Longsor Dinding Ngarai Sianok, Mulai dari Gempa Hingga Cuaca
Melansir web resmi BMKG, siklon tropis menimbulkan dampakbesar pada tempat-tempat yang dilaluinya, antara lain angin kencang, hujan deras berjam-jam, bahkan berhari-hari yang dapat mengakibatkan terjadinya banjir, gelombang tinggi, dan gelombang badai (storm surge).
Siklon tropis di laut dapat menyebabkan gelombang tinggi, hujan deras dan angin kencang, mengganggu pelayaran internasional dan berpotensi untuk menenggalamkan kapal.
Selain itu, siklon tropis dapat memutar air dan menimbulkan gelombang laut yang tinggi.
Baca Juga: Dua Hari Bencana Akibat Hujan di Padang Pariaman, Satu Orang Meninggal, 145 Warga Mengungsi
Di daratan, angin kencang yang disebabkan siklon tropis bahkan dapat merusak atau menghancurkan kendaraan, bangunan, jembatan dan benda-benda lain.
Gelombang badai (storm surge) atau peningkatan tinggi permukaan laut akibat siklon tropis merupakan dampak yang paling buruk yang mencapai daratan.
Terpisah, dampak siklon tropis di perairan barat Sumatera dijelaskan oleh Kepala BMKG Sumatera Barat, Sakimin, seperti diberitakan Haluan Padang pada Jumat (24/12).
Baca Juga: Padang Diguyur Hujan Deras, Warga Pesisir Pantai Waspada Banjir Rob
Menurutnya, siklon tropis menyebabkan meningkatnya curah hujan hingga angin kencang. Kendati begitu, karena potensi untuk terjadi siklon tropis tidak tinggi, ia mengingatkan masyarakat untuk waspada namun tidak perlu panik.
“Masyarakat perlu waspada namun tidak perlu terlalu khawatir. Musim hujan diprediksi akan berlangsung hingga April 2022. Masih ada potensi hujan dengan intensitas ringan hingga ekstrim. Tetap ikuti perkembangan cuaca dari BMKG,” jelasnya.(*)
Artikel Terkait
Kasus Rendah dalam Sepekan, Sumbar Keluar dari Badai Covid-19?
Hujan Disertai Badai Landa Kota Padang, Diperkirakan Hingga Malam Hari
Update Badai di Padang: Satu Pohon Tumbang Menimpa Mobil di Jalur Menuju Bandara Internasional Minangkabau
Hujan dan Badai Landa Kota Padang, BMKG Ingatkan Puncak Musim Hujan Bulan Desember Nanti
Hujan Badai Landa Padang Pariaman, Satu Rumah Rusak Ditimpa Pohon Kelapa
Akibat Hujan Disertai Angin Kencang, Pohon Tumbang di Parit Malintang
Berikut 5 Hal yang Wajib Disiapkan di Rumah saat Musim Hujan!
Padang Dilanda Hujan dan Angin Kencang, Satu Pohon Tumbang dan Menimpa Sebuah Mobil
Hujan Masih Guyur Sumbar, Dua Daerah di Pesisir Selatan Diterjang Banjir
Hujan Deras, 4 Daerah di Sumbar Berstatus Siaga, Ini Daftarnya
Dua Hari Sumbar Diguyur Hujan, Puluhan Bencana Terjadi, Ini Penjelasan BMKG
Padang Diguyur Hujan Deras, Warga Pesisir Pantai Waspada Banjir Rob
Hujan Deras Selama Dua Hari, Kabupaten Agam Dilanda Longsor dan Pohon Tumbang
Dua Hari Bencana Akibat Hujan di Padang Pariaman, Satu Orang Meninggal, 145 Warga Mengungsi
Prakiraan Cuaca Sumbar Kamis, 23 Desember 2021, Hujan Masih Mendominasi