HALUAN PADANG - Tim Resort Konservasi Wilayah (RKW) Padang melakukan penanganan konflik satwa buaya muara di daerah Bungus, Kecamatan Teluk Kabung, Rabu (28/12). Tim RKW kemudian memasang plang peringatan di lokasi tersebut.
Menurut Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar Ardi Andono, laporan keberadaan buaya berasal dari masyarakat.
"Pengaduan berawal dari masyarakat bernama Ucok/Syafrudin, yang juga merupakan petugas relawan Tagana didaerah Bungus," terang Ardi melalui siaran pers, Rabu (28/12).
Baca Juga: Pendaki Gunung Harus Bersabar, BKSDA Sumbar Bakal Tutup Jalur-jalur Pendakian saat Nataru
Laporan disampaikan pada Jum'at (24/12) sekira pukul 17.11 WIB. Pelapor bersama masyarakat lain mengaku melihat satwa buaya muara sedang berjemur dipinggir sungai.
Menindaklanjuti laporan itu, Tim RKW Padang menyampaikan dan mengimbau agar masyarakat lebih berhati-hati dan mengurangi aktifitas disekitar sungai yg menjadi lokasi kemunculan satwa buaya muara tersebut.
Tim RKW Padang lalu melaporkan kejadian tersebut kepada Pimpinan Seksi Wiayahl II dan memerintahkan untuk dilakukan pemasangan plang informasi/peringatan.
Baca Juga: Masuk Kategori Zona Bahaya, BKSDA Sumbar Minta Masyarakat Hindari Kawasan Hutan Palembayan - Pasaman
Tim RKW Padang kemudian melakukan pemasangan plang informasi sekira pukul 14.27 WIB bersama dengan pihak Kelurahan, Bhabinkamtibmas serta Masyarakat.
Plang itu berbunyi, "sungai ini adalah habitat buaya muara. Buaya muara merupakan satwa langka dan dilindungi Undang-Undang."
Dilanjutkan, "diharapkan kepada masyarakat agar berhati-hati, mengurangi beraktivitas di sungai, mengganggu buaya/sarang/telur buaya, dan menghindari menangkap ikan berlebihan yang dapat menimbulkan konflik.
Baca Juga: Polres Pasaman Belum Bisa Pastikan Laporan BKSDA Sumbar Soal Perambahan 35 Hektare Lahan
Ardi menjelaskan, karena dilindungi undang-undang, buaya tidak boleh dipindahkan habitatnya.
"Kalau buaya tidak disarankan untuk di tangkap dan dipindahkan, karena lokasinya mereka juga terbatas. Saran yg utama adalah menginfokan agar lebih hati hati dan waspada," pungkasnya.(*)
Artikel Terkait
Pantau Keberadaan Harimau di Ladang Warga, BKSDA Terjunkan Tim ke Solok Selatan
Serang Warga Hingga Terluka, BKSDA Sumbar Usir Beruang Madu Kembali ke Habitat Pakai Meriam Karbit
BKSDA Sumbar Amankan Satu Alat Berat yang Babat Hutan Lindung di Pasaman
Harimau di Solok Selatan Tidak Muncul Lagi, BKSDA Terus Lakukan Pemantauan
BKSDA Sumbar Bongkar Praktek Perdagangan Kulit dan Tulang Harimau di Pasaman Barat
Jual Hewan Langka Jenis Owa Ungko, Pria Asal Padang Ditangkap BKSDA Sumbar
Sisa Tulang, BKSDA Tidak Bisa Uji Sampel Buktikan Dugaan Flu Pada Babi yang Mati di Agam
Polres Pasaman Belum Bisa Pastikan Laporan BKSDA Sumbar Soal Perambahan 35 Hektare Lahan
Masuk Kategori Zona Bahaya, BKSDA Sumbar Minta Masyarakat Hindari Kawasan Hutan Palembayan - Pasaman
Pendaki Gunung Harus Bersabar, BKSDA Sumbar Bakal Tutup Jalur-jalur Pendakian saat Nataru