HALUAN PADANG - Pekerja yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) mulai 29 Desember hingga 7 Januari 2022 mendatang.
Hal itu mereka lakukan lantaran karena mendesak pemerintah untuk mencopot Dirut PT Pertamina, Nicke Widyawati.
Desakan tersebut mereka sampaikan kepada Menteri BUMN Erick Thohir. Selain itu, FSPPB juga mengklaim telah melayangkan surat kepada manajemen Pertamina dan Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah pada 20 Desember 2021 lalu.
Baca Juga: Serikat Pekerja Pertamina Mogok Kerja Tuntut Dirut Dicopot, Pengamat: Jangan Sampai Motifnya Politis
Namun ternyata rencana tersebut tidak mendapat respon yang baik dari kalangan pekerja SPBU.
Pekerja di SPBU berpandangan, dengan gaji yang fantastis hingga puluhan juta rupiah, banyak pihak mempertanyakan urgensi aksi mogok tersebut.
Kritik terhadap aksi ini datang dari salah satu pegawai SPBU di Padang, Sandra. Ia menilai tuntutan dari FSPPB tersebut janggal.
Baca Juga: Pekerja Pertamina Ancam Mogok Kerja, Rocky Gerung Singgung Penderitaan Lapisan Bawah
Pasalnya aksi itu dilakukan oleh pekerja-pekerja yang sudah mendapatkan fasilitas dan layanan bagus dari perusahaan.
Terlebih lagi, ia menilai pekerja SPBU sendiri merasa tidak terwakilkan oleh sikap FSPPB tersebut. Apalagi, gaji mereka kini sangat fantastis, berbanding terbalik dengan gaji para petugas SPBU di lapangan.
Artikel Terkait
Tangki Kilang Minyak Pertamina di Cilacap Terbakar, Api Membumbung Tinggi
Tangki Kilang Minyak di Cilacap Terbakar, Berikut Penjelasan Sementara dari Pertamina
Pelaku Perampokan Mobil Pertamina 8 Tahun Lalu Ditangkap Polisi, Begini Kondisinya
Pertamina Pastikan Pasokan BBM Aman Pasca Erupsi Gunung Semeru
Minta Dirut Dicopot, Serikat Pekerja Pertamina akan Mogok Kerja
Serikat Pekerja Pertamina Ancam Mogok Kerja, Minta Dirut Dicopot
Pekerja Pertamina Ancam Mogok Kerja, Rocky Gerung Singgung Penderitaan Lapisan Bawah
Serikat Pekerja Pertamina Mogok Kerja Tuntut Dirut Dicopot, Pengamat: Jangan Sampai Motifnya Politis