HALUANPADANG.COM – Kelanjutan hak angket terkait polemik surat sumbangan bertandatangan Gubernur Sumbar, Mahyeldi kian tidak berkejelasan di DPRD Sumbar. Tidak hanya prosesnya yang mandek, para pengusul hak angket kini malah memilih sikap diam. Tidak lagi membicarakan hak angket ini. Salah satunya, Fraksi Demokrat.
Fraksi Demokrat, ketika polemik ini berlangsung memang paling getol mengkritik Gubernur Sumbar Mahyeldi terkait beredarnya surat permintaan sumbangan yang bertandatangan orang nomor satu itu.
Namun, sikap yang ditunjukkan Fraksi Demokrat malah berbeda. Berbalik 180 derajat. Fraksi Demokrat seolah tidak lagi punya keinginan untuk menuntaskan pekerjaan yang sudah mereka mulai. Nurnas yang saat ini tidak lagi menjabat sebagai Ketua Fraksi Demokrat di DPRD Sumbar bahkan tidak mau lagi membicarakan ini ke wartawan.
Padahal, sebelum hak angket disepakati, hampir setiap hari Fraksi Demokrat lewat anggotanya, HM Nurnas bicara ke wartawan, pernyataan-pernyataannya terkait polemik surat sumbangan menjadi viral. Sikap Nurnas yang kritis ini pula yang seolah menjadi pendorong 33 anggota dewan untuk menggunakan hak angketnya.
Selasa siang (21/12/2021), HM Nurnas menolak membicarakan kelanjutan hak angket dengan jurnalis Haluanpadang.com. Nurnas berdalih, dia sekarang tidak lagi Ketua Fraksi Demokrat, dan merasa tidak tepat untuk memberikan pernyataan ke media. Legislator yang sudah tiga perioe duduk sebagai anggota DPRD Sumbar malah melempar tanggungjawab ke koleganya, Ali Tanjung yang kini menjabat Ketua Fraksi Demokrat.
Baca Juga: Tiga Bulan Berlalu, Hak Angket Terkait Polemik Surat Gubernur Mati Mesin di DPRD Sumbar
“Mohon maaf, untuk itu (hak angket-red) karena saya tidak lagi ada di diunsur pimpinan fraksi, lebih tepat ditanyakan langsung ke pimpinan Fraksi Demokrat, Ali Tanjung. Terima kasih,” ungkap Nurnas kepada wartawan.
Setali dengan HM Nurnas, Ketua Fraksi Demokrat juga menolak wawancara kalau terkait hak angket. Dia mengaku sedang sibuk dan tidak punya waktu untuk wawancara. Baru saja wartawan menyebut topik wawancara, langsung dia berkata repot. “Saya lagi repot, hari ini tidak ada waktu wawancara,” ungkapnya.
Pada pengajuan hak angket 14 September lalu, HM Nurnas paling banyak bicara kepada wartawan. "Mengingat polemik yang terjadi atas kasus surat gubernur yang meminta sumbangan, fraksi-fraksi di DPRD sepakat untuk menggunakan hak angket, agar persoalan ini menjadi jelas dan terang benderang," kata Anggota Fraksi Demokrat DPRD Sumbar, Nurnas, di sela rapat Paripurna, Selasa (14/9).
Nurnas menjelaskan ada 33 dari 65 orang anggota DPRD yang sudah membubuhkan tanda tangan dukungan. Mereka terdiri atas 3 Fraksi dan 1 Partai. Tiga Fraksi tersebut adalah Fraksi Demokrat 10 orang, Fraksi Gerindra 14 orang, Fraksi PDIP-PKB 6 orang dan Nasdem 3 orang. Sedangkan PPP, rekan Nasdem di Fraksi PPP-Nasdem belum memberikan respon.
Nurnas menyerahkan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan hak angket kepada Ketua DPRD Sumbar, Supardi disaksikan Wakil-wakil Ketua DPRD dan Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy. Usai paripurna, Nurnas menyebut pengajuan hak angket merupakan bagian dari pengawasan atas jalannya pemerintahan. Para pengusul berharap dukungan penuh dari DPRD agar usulan ini menjadi keputusan bersama. " Kita berharap dukungan penuh dari DPRD agar ini bisa jadi keputusan bersama," ujar Nurnas.
Sebelumnya diberitakan beredarnya surat resmi yang ditandatangani Gubernur. Surat tertanggal 12 Mei 2021 bernomor 005/3800/V/Bappeda-2021 perihal Penerbitan Profil dan Potensi Provinsi Sumatera Barat. Surat ini untuk permintaan partisipasi dan kontribusi penerbitan buku profil Sumatra Barat Provinsi Madani, Unggul dan Berkelanjutan. Surat ini yang dikeluarkan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Sumatra Barat.
Setelah surat pertama, juga beredar surat lain tertanggal 29 Juni 2021 bernomor 570 1417/DPM-PTSP/2021 tentang Himbauan Pemanfaatan Ruang Promosi, yang didisposisi oleh Dinas Penanaman Modal & Pelayanan Terpadu Satu Pintu. Surat ini terbit atas permohonan PT Oasis Mitra Utama yang diduga akan melakukan pembuatan dan penerbitan buku Sumatera Outlook 2021.
Baca Juga: Bantu Korban Kebakaran Pasar Bandar Buat, Ibu-Ibu Kumpulkam Donasi di Jalan