HALUAN PADANG - Science Techno Park (STP) Universitas Andalas (Unand) mengembangkan dua produk berbasis inovasi, yakni teh hijau Sinatra dan rumah produksi roti Satoo. Dua produk itu terdaftar di unit inkubator bisnis teknologi Science Techno Park.
Untuk diketahui, keberadaan STP Unand bertujuan menjadi wujud pengabdian ilmu pengetahuan untuk pembangunan negeri. Hal tersebut disampaikan Eka Chandra, Ketua STP Unand.
"Melalui inovasi dan teknologi, kami berkomitmen menjadi fasilitator sekaligus katalis hadirnya produk-produk kreatif berbasis pengetahuan dan kemitraan," ujarnya ketika dihubungi Haluan Padang, Selasa (14/12).
Science Techno Park diketahui mempunyai unit inkubator bisnis teknologi yang di dalamnya terdaftar beberapa tenant (penyewa, red.). Tenant tersebut terdiri atas alumni, mahasiswa, mitra, dan UMKM yang perlu diinkubasi.
Baca Juga: UMSB dan HIPMI Sumbar Sepakati MoU, Menuju Pendirian HIPMI PT UMSB
Dukungan STP Unand terhadap tenant yang terdaftar yakni dengan membantu pembuatan proposal untuk mendapatkan pendanaan supaya bisnisnya bisa dikembangkan.
"Kemudian ada penawaran terkait dengan implementasi inovasi. Proposal untuk implementasi inovasi mendukung pembuatan karya nyata dari ide-ide inovasi yang sudah ada. Dalam hal ini menggandeng dua tenant, yaitu Sinatra dan Satoo," imbuhnya.
Sinatra merupakan produk teh hijau dengan campuran daun gaharu, pandan, dan bunga-bunga aromatik. Merk produk tersebut muncul dari singkatan 'Sinergi antar Mitra'.
"Sinatra berasal dari racikan spesial yang memadukan ragam kekayaan alam bumi Indonesia yang telah terbukti memiliki banyak manfaat, serta mampu menciptakan rasa yang unik dan istimewa", jelas Eka.
Baca Juga: PaDI UMKM dan HIPMI Sumbar Perbesar Peluang UMKM Bisa Raup Pasar Global
Sedangkan Satoo adalah rumah produksi roti dan kue.
"Satoo berkomitmen mendukung kemajuan usaha pertanian dan perkebunan Indonesia, khususnya Sumatera Barat, menggunakan bahan dasar berkualitas tinggi dari petani lokal, sehingga produk Satoo lebih segar, lebih terjangkau dan terasa spesial," terangnya.
Ia menambahkan, hasil bumi yang digunakan Satoo adalah produk pangan yang inovatif, dan teruji secara keilmuan lebih bernutrisi serta berkhasiat.
Kemudian ia menyampaikan, STP UNAND mengimbau pelaku usaha UMKM di Sumbar untuk bertransformasi menjadi Innovation Driven Enterprises, bisnis yang berbasis inovasi.
"Salah satu caranya berada di lingkup sumber inovasi, antara lain perguruan tinggi, litbang, sehingga apa yang sudah diriset bisa dimanfaatkan oleh masyarakat atau usaha-usaha yang ada di masyarakat supaya bisa berkembang, maju, dan bernilai inovasi," pungkasnya.