HALUAN PADANG - Bupati Lumajang, Thoriqul Haq, menetapkan status tanggap darurat bencana dampak awan panas dan guguran Gunung Semeru.
Status ini berlaku selama 30 hari terhitung mulai 4 Desember 2021 sampai dengan 3 Januari 2022 berdasarkan Surat Keputusan Nomor 188.45/525/427.12/2021.
Hal ini disampaikan Plt Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan (Pusdatinkom) BNPB, Abdul Muhari, dalam Konferensi Pers: Perkembangan Hari Kedua Pascaerupsi Gunung Semeru di Graha BNPB, Jakarta, Minggu (5/12/2021).
Baca Juga: Meski Diguyur Hujan Deras, Risma Nekat Jalan Kaki Bagikan Bantuan untuk Korban Erupsi Semeru
Bupati Kabupaten Lumajang juga menetapkan Komando Tanggap Darurat Bencana Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru yang dipimpin oleh Komandan Distrik Militer 0821 Lumajang, bersama Komandan Bataliyon Infantri 527 sebagai Wakil Komandan I, Kepala Kepolisian Resor Lumajang sebagai Wakil Komandan II dan Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lumajang sebagai sekretaris.
Abdul Muhari menjelaskan, berdasarkan data terkini yang dihimpun BNPB pada Minggu (5/12), pukul 17.30 WIB, jumlah korban meninggal dunia akibat letusan Gunung Semeru sebanyak 14 orang.
BNPB terus berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Lumajang terkait pemutakhiran data dampak erupsi.
Baca Juga: Tangani Dampak Erupsi Semeru, Polri Gelar Operasi Kemanusiaan Aman Nusa II
"Korban meninggal dunia teridentifikasi di dua kecamatan, yaitu 11 orang meninggal dunia di Kecamatan Pronojiwo, sedangkan 3 orang meninggal dunia di Kecamatan Candipuro," jelasnya.
Korban meninggal ada di dua kecamatan, antara lain di Kecamatan Pronojiwo sebanyak enam orang atas nama Poniyem (50 tahun), Bawon Triono (33 tahun), Yatifa, Luluk, Edy dan Edy Pranowo.
Sedangkan di Kecamatan Candipuro ada lima orang yang meninggal dunia atas nama Dafa (14 tahun), Siti (40 tahun) dan tiga korban lainnya masih dalam proses identifikasi.
Baca Juga: Tanggap Darurat, BNPB Siapkan Dana Tunggu untuk Rumah Korban Erupsi Semeru
Kemudian, terdapat satu korban meninggal atas nama Besut (50 tahun) di Desa Sumberwuluh. Korban lainnya masih dalam proses identifikasi.
Adapun perkembangan data penanganan korban luka berat sebanyak 35 orang meliputi delapan orang di Rumah Sakit dr. Haryoto, 16 orang di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pasirian, tiga orang di Rumah Sakit Bhayangkara dan delapan orang di Puskesmas Penanggal
Untuk korban luka lainnya sebanyak 21 orang, sehingga total keseluruhan korban luka sebanyak 56 orang.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang juga melaporkan sebanyak 5.205 jiwa terdampak kejadian sebaran awan panas guguran yang terjadi pada Sabtu (4/12) lalu.
Sampai saat ini BPBD setempat masih melakukan pendataan terkait jumlah korban terdampak dan perkembangan jumlah orang yang mengungsi menjadi 1.300 jiwa.(*)
Artikel Terkait
Video Langit Lumajang Mendadak Gelap Usai Gunung Semeru Meletus, Jam 4 Sore Seperti Malam
Selain Semeru, Berikut Ini 13 Gunung Berapi Aktif di Indonesia yang Berstatus Waspada dan Siaga
Update Korban Bencana Erupsi Semeru: Satu Orang Meninggal, Puluhan Orang Luka, Ratusan Lainnya Mengungsi
Update Bencana Erupsi Semeru: Jumlah Korban Meninggal Dunia Bertambah Jadi 13 Orang
[UPDATE] Korban Gunung Semeru Hingga Minggu Malam, 14 Orang Meninggal Dunia
Pertamina Pastikan Pasokan BBM Aman Pasca Erupsi Gunung Semeru
Erupsi Semeru, Jokowi Perintahkan Anak Buahnya Segera Lakukan Langkah Darurat
Tanggap Darurat, BNPB Siapkan Dana Tunggu untuk Rumah Korban Erupsi Semeru
Tangani Dampak Erupsi Semeru, Polri Gelar Operasi Kemanusiaan Aman Nusa II
Meski Diguyur Hujan Deras, Risma Nekat Jalan Kaki Bagikan Bantuan untuk Korban Erupsi Semeru