HALUAN PADANG - Wali Kota Padang, Hendri Septa berjanji bakal mengawal kasus kekerasan seksual yang marak terjadi belakangan di Padang sampai tuntas.
Ia mengatakan, persoalan ini akan menjadi perhatian khusus pemerintah untuk mengantisipasi agar tidak ada korban-korban baru.
"Saya mengutuk keras kejahatan seksual pada anak di bawah umur yang terjadi baru-baru ini di Kota Padang. Ini akan menjadi perhatian serius oleh Pemerintah Kota Padang untuk mengungkap dan mengatasinya agar jangan ada lagi korban-korban selanjutnya," katanya.
Sejauh ini, Hendri Septa mengatakan, untuk mengatasi meningkatkanya kasus kekerasan pada anak diperlukan kerja sama semua pihak.
Baca Juga: Kasus Kekerasan Seksual Anak Meningkat Hampir 100 Persen Di Kota Padang
Baca Juga: Maraknya Kasus Pelecehan Seksual Anak, Sekolah Perlu Kurikulum Kesehatan Reproduksi
Baca Juga: Ibu Korban Pemerkosaan Berjamaah di Padang Masih Berstatus Saksi
"Tidak hanya Pemko dan kepolisian, kita juga butuh dukungan ninik mamak, alim ulama, bundo kandung, tokoh masyarakat, keluarga, lingkungan sekitar dan pihak-pihak terkait lainnya," sebut dia.
Sebelumnya diketahui, Kepolisian Resort Kota (Polresta) Padang mencatat peningkatan kasus kekerasan seksual terhadap anak pada tahun 2021.
Baca Juga: Sumbar Darurat Kekerasan Seksual
Peningkatan ini mencapai hampir 100 persen dibandingkan tahun 2020. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Polresta Padang Kombes Pol Imran Amir dalam
"Berdasarkan data kasus yang kami tangani dari Januari hingga pertengahan November 2021 ini tercatat ada 85 kasus kekerasan seksual anak," ujarnya.
Jumlah 85 kasus tersebut meningkat hampir seratus persen dibandingkan pada 2020 dengan 48 kasus.
Baca Juga: Darurat Kekerasan Seksual, Inilah Deretan Kasus Pencabulan di Padang dalam Sepekan
Baca Juga: Polresta Padang Tangkap 8 Pelaku Cabul Selama November, Ini Deretan Kasusnya
Baca Juga: Perilaku Menyimpang, Polisi Periksa Kejiwaan Pelaku Cabul Anak-Anak di Padang
Ia memaparkan ada lebih dari 85 anak yang menjadi korban dalam kasus kekerasan seksual pada 2021, mengingat dalam satu kasus terdapat dua korban atau lebih.
Menurutnya, sebagian besar pelaku merupakan orang dekat yang sering berinteraksi dengan korban.
Pelaku dalam kasus-kasus tersebut berasal dari berbagai latar belakang pekerjaan, termasuk guru ngaji hingga penceramah.
Pihak Polresta Padang mengimbau seluruh pihak terkait agar turut berupaya mencegah serta mengantisipasi kejadian kekerasan seksual terhadap anak. Pihak yang dimaksud tersebut termasuk orangtua, sekolah, dan lainnya.
"Kami tegaskan bahwa Polresta Padang tidak akan main-main dalam menangani kasus ini, hukuman berat akan diterapkan," tegasnya.(*)
Artikel Terkait
Sumbar Darurat Kekerasan Seksual
Aduh! Ibu Dua Korban Pemerkosaan Berjamaah di Padang Ternyata Tak Ingin Polisi Tahu Kasus Tragis Anaknya!
Warga Usir Keluarga yang Jadi Pelaku Pemerkosaan Berjamaah 2 Bocah di Padang
Pemerkosaan Berjamaah di Padang Ternyata Diketahui Oleh Ibu Korban
Kondisi 2 Bocah Korban Pemerkosaan Berjamaah di Padang Kini Mengkhawatirkan
Menjawab Misteri Ibu Korban Pemerkosaan 2 Bocah di Padang, Berikut Keterangan Para Tetangga
Darurat Kekerasan Seksual, Inilah Deretan Kasus Pencabulan di Padang dalam Sepekan
Setelah Kasus Pemerkosaan oleh Keluarga, Kini di Padang Guru Mengaji Sodomi Santri! Korbannya Diduga Belasan!
Begini Pengakuan Anak-Anak Korban Sodomi Guru Mengaji di Padang, Dari Modus Hingga Adanya Korban Lain
Pelaku Sodomi Santri di Padang Gunakan Kamar di Dalam Mushalla untuk Melakukan Aksi Bejatnya
Guru Ngaji Tersangka Sodomi di Padang Ternyata Pernah jadi Korban Pelecehan Seksual Sesama Jenis
Polresta Padang Pastikan Korban Pemerkosaan Berjamaah Sudah di Tempat Aman
Ibu Korban Pemerkosaan Berjamaah di Padang Masih Berstatus Saksi