HALUANPADANG - Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso berharap usulan tunjangan bagi anggota TNI-Polri, dan Pegawai Negeri Sipil (PNS), dari uang menjadi beras dapat terealisasi. Menurut Budi Waseso, konversi tunjangan tersebut dinilai akan menguntungkan petani.
"Kalau saya maunya jadi. Kenapa? Karena itu kan berarti masyarakat petani itu pasti diserap oleh Bulog, dan Bulog juga pasti menyalurkan karena ada tempat salurnya," ujar Budi Waseso usai meninjau distribusi beras stabilisasi pasokan dan harga pangan SPHP di Transmart Cempaka Putih, Rabu (15/3).
Saat ini, dasar hukum terkait pergantian bentuk tunjangan untuk TNI Polri dan PNS, masih dalam evaluasi dan kalkulasi dari Kementerian Keuangan. Dia mengakui tidak dapat memastikan kapan target konversi tunjangan dari uang menjadi beras, dapat terealisasi.
Baca Juga: Rp156 Triliun Disiapkan Pemerintah untuk THR dan Gaji ke-13 PNS di 2023
Sebelumnya, Budi Waseso pernah menyampaikan konversi tunjangan terhadap TNI, Polri, dan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dari uang menjadi beras justru mengurangi beban finansial. Saat ini, nilai tunjangan beras 10 kilogram untuk TNI, Polri, dan PNS dalam bentuk uang sebesar Rp72.420 per bulan.
Nilai tunjangan tersebut menurut Budi Waseso justru lebih rendah dibandingkan harga beras saat ini yaitu sekitar Rp8.000 per kilogram.
"Sekarang dia rugi dong, coba dicek PNS TNI Polri tunjangan gajinya untuk beli beras berapa nilainya? Rp7.200, sekarang ada tidak beras harga Rp7.200. Dia paling murah beli Rp8.500-Rp8.800 nombok dong dia, tapi enggak kerasa," ujar Buwas saat melakukan sidak di Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur, Jumat (3/2).
Baca Juga: Singgung soal THR Tahun Ini untuk PNS, Begini Penjelasan Sri Mulyani
Kualitas Beras Premium
Dia memastikan, beras yang akan diterima TNI, Polri, dan PNS setiap bulannya berkualitas premium. Mantan Kabareskim Mabes Polri itu kemudian menyampaikan, sejatinya tunjangan terhadap para abdi negara memang dalam bentuk beras. Hanya saja, saat itu, beras yang didistribusikan Bulog kepada para PNS berkualitas buruk.
Kondisi tersebut kemudian menjadi alasan pemerintah menkonversi tunjangan beras menjadi bentuk uang. "Salahnya Bulog pada saat itu, Bulog memberikan beras dengan kualitas yang rendah. Saya termasuk yang ikut merasakan itu," ungkapnya.
Namun, dia mengatakan belum ada jumlah berat beras yang akan menjadi tunjangan TNI Polri, dan PNS. Kemudian, uang yang semula ditransfer kepada para PNS sebagai tunjangan akan dikembalikan ke Kementerian Keuangan. Distribusi tunjangan beras juga akan dilakukan dengan skema door to door.
"Jadi kita hanya lihat data alamat rumah door to door," pungkasnya. ***
Artikel Terkait
Bakor Paliko Lantik Pengurus 2022-2027, Rezka Oktoberia: Mari Bergandeng Tangan Membangun Nagari
Eden Hazard Mengaku Tidak Pantas Tampil di Piala Dunia 2022
Pemko Sawahluno Fasilitasi Warga untuk Mengikuti Pelatihan Batik Arang
Usai Kasus Rafael Alun Terbongkar, Begini Kata Ketua MUI soal Kewajiban Masyarakat Bayar Pajak
Masih SMP Edarkan Obat Terlarang, Anak Pedangdut Lilis Karlina Ditangkap Polisi
Aduh! Fans Blackpink Kehilangan Rp172 Juta, kok Bisa?
Singgung soal THR Tahun Ini untuk PNS, Begini Penjelasan Sri Mulyani
Balimau Paga, Bukan Mandi di Sungai Begini Tradisi Unik Jelang Ramadhan Masyarakat Pesisir Selatan
Ada Nama Adik Ipar Jokowi di Pusaran Kasus Rafael Alun, Ternyata Dekat dengan Wahono Saputra
Rp156 Triliun Disiapkan Pemerintah untuk THR dan Gaji ke-13 PNS di 2023