Haluan Padang - Kepala Staf Presiden, Moeldoko resmi melarang masyarakat untuk mengungkit maupun membahas polemik perpanjangan masa jabatan Presiden Joko Widodo.
Menurutnya, wacana Jokowi 3 Periode akan membuat situasi negara akan terganggu. Apalagi, Jokowi sendiri sudah menyatakan secara tegas dan lugas bahwa tidak berminat untuk menjadi presiden 3 periode.
"Presiden sudah jelas mau ngomong apa lagi? Masih lagi dipersoalkan, sekali lagi saya ingatkan sudah cukup berpolemik tentang ini," kata Moeldoko di kantor KSP Jakarta, Rabu, 6 April.
Baca Juga: Belasan Ribu Tanda Tangan Desak Luhut Buka Big Data Tunda Pemilu
Sebelumnya, Aliansi Mahasiswa Indonesia (AMI) pada Jumat, 1 April, menggelar aksi terkait masa jabatan Presiden Jokowi. Mahasiswa bahkan mengancam akan mengadakan demonstrasi lebih besar jika terjadi penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden.
"Saya ingin tegaskan kepada masyarakat Indonesia sudahlah cukup jangan lagi berpolemik tentang jabatan tiga periode-lah, perpanjangan-lah. Presiden sudah tegas mengatakan seperti itu, jangan jadi bahan gorengan yang tidak berkualitas," tambah Moeldoko.
Menurut Moeldoko, pemerintah saat ini sedang fokus memikirkan pandemi COVID-19 belum selesai tuntas.
Baca Juga: Presiden Larang Menteri Bicara Penundaan Pemilu, Begini Respons Puan
"Kedua, pemerintah memikirkan skenario menghadapi perang Ukraina dengan Rusia. Dampaknya seperti apa? Itu sudah disiapkan skenario-skenario, pengaruhnya terhadap ekonomi," ungkapnya.
Artikel Terkait
Tegas! AHY: Penunda Pemilu 2024 Pengkhianat Demokrasi
Mahasiswa Melawan! BEM SI Geruduk Istana Menolak Penundaan Pemilu 2024
Lagi, Survei SMRC Membuktikan Mayoritas Rakyat Tolak Penundaan Pemilu 2024
Survey SMRC Perlihatkan Pemilih PDIP dan Golkar Tolak Penundaan Pemilu 2024
Jokowi Dinilai Tidak Tegas Tolak Penundaan Pemilu 2024, Beberapa Menteri Diduga Masih Menggalang Dukungan