Haluanpadang.com - Dunia kini dikejutkan oleh kembalinya secara misterius dua manuskrip catatan tangan Charles Darwin, sang naturalis yang juga pernah mengejutkan dunia dengan teori evolusi.
Dua buku catatan Charles Darwin hilang misterius di perpustakaan Universitas Cambridge telah dikembalikan persis 20 puluh tahun setelah hilang.
Kabar kembalinya dua manuskrip Darwin itu datang dari Universitas Cambridge, awal April ini.
Baca Juga: Ngabuburit Bersama Megawati, Menag Yaqut: Dapat Asupan Kebangsaan
Direktur Layanan Perpustakaan Universitas Cambridge, Jessica Gardner mengatakan perasaan lega atas munculnya kembali dua buku itu.
"Buku catatan itu kini bisa kembali berada di tempat yang seharusnya bersama Arsip Darwin lainnya di Cambridge, di jantung warisan budaya dan ilmu pengetahuan negara ini, bersama arsip-arsip Sir Isaac Newton dan Profesor Stephen Hawking," kata Jessica Gardner dikutip dari Al Arabiya, Rabu (6/4).
Manuskrip Darwin itu memuat sketsa terkenal "Pohon Kehidupan" yang hilang pada 2001 setelah dikeluarkan untuk keperluan foto. Saat itu staf perpustakaan yakin buku catatan itu kemungkinkan hanya salah taruh atau salah tempat.
Setelah buku itu dicari di antara 10 juta koleksi buku, peta, dan manuskrip perpustakaan, dua buku catatan itu dilaporkan hilang ke polisi pada Oktober 2020.
Detektif lokal menginformasikan Interpol dan meluncurkan perburuan internasional untuk buku catatan tersebut, yang bernilai jutaan dolar.
Pada 9 Maret, buku itu muncul kembali, tertinggal di area publik gedung perpustakaan, di luar kantor pustakawan, yang tidak dipantau CCTV. Dua buku catatan itu terbungkus plastik di dalam sebuah kotak arsip, dan tampak tidak rusak.
Direktur Layanan Perpustakaan Universitas Cambridge, Jessica Gardner mengatakan perasaan lega atas munculnya kembali dua buku itu "sangat mendalam dan tidak bisa diungkapkan".
"Buku catatan itu kini bisa kembali berada di tempat yang seharusnya bersama Arsip Darwin lainnya di Cambridge, di jantung warisan budaya dan ilmu pengetahuan negara ini, bersama arsip-arsip Sir Isaac Newton dan Profesor Stephen Hawking," jelasnya, dikutip dari Al Arabiya, Rabu (6/4).
Dua buku catatan itu rencananya akan ditampilkan untuk publik mulai Juli nanti sebagai bagian pameran Darwin di perpustakaan Cambridge.
Baca Juga: Tongkat Melayang ke Luis Diaz, Fans Benfica Nodai Liga Champions