Haluan Padang - Di era modern ini, melacak suatu aktivitas manusia tidaklah susah. Apalagi aktivitas tersebut berasal dari sebuah kelompok atau organisasi. Ragam teknologi untuk memantau aktivitas seseorang sudah banyak diciptakan di zaman ini.
Namun ada lima organisasi di dunia ini yang keberadaannya masih misterius. organisasi ini belakangan kerap disebut berhasil menciptakan berbagai konspirasi yang bisa mempengaruhi banyak orang.
Namun, banyak dari sejarawan dan akademisi yang berhasil mencatat track record organisasi tersebut.
Nama-nama seperti The Knight Templar, Freemanson, Bavarian Illuminati, Skull and Bones hingga Bilderberg adalah organisasi yang tak asing lagi didengar. Namun, organisasi yang didominasi oleh pria disepanjang sejarahnya ini selalu bersifat rahasia dan diketahui amat misterius.
organisasi-organisasi ini kerap memunculkan konspirasi selama berabad-abad. Bahkan muncul beragam rumor, sejumlah tokoh dunia ikut bergabung menjadi anggota salah satu organisasi tersebut.
Tetapi, penting untuk memisahkan fakta dan fiksi dari beberapa kisah nyata dibalik organisasi rahasia ini.
The Knights Templar adalah prajurit yang mendedikasikan dirinya untuk melindungi para peziarah Kristen ke Tanah Suci selama Perang Salib.
Ordo militer ini didirikan sekitar tahun 1118 ketika Hugues de Payens, seorang ksatria Prancis, dengan nama Poor Fellow-Soldiers of Christ and the Temple of Solomon, atau yang disingkat menjadi The Knights Templar (Ksatria Templar).
Berkantor pusat di Temple Mount di Yerusalem, para anggota dari The Knights Templar berjanji untuk menjalani kehidupan yang suci, patuh, sangat sederhana, menghindari perjudian, alkohol, dan bahkan sumpah serapah.
Tak hanya dikenal dari kecakapan militer dan gaya hidup moralnya, mereka juga menjadi salah satu kekuatan paling kaya dan kuat di Eropa setelah mendirikan bank yang memungkinkan peziarah menyimpan uang di negara asal mereka dan menariknya di Tanah Suci.
Pengaruh mereka juga mulai membesar dan menanjak ke level tertinggi baru pada tahun 1139, ketika Paus Innosensius II mengeluarkan Bulla Kepausan yang membebaskan mereka dari membayar pajak dan menetapkan bahwa satu-satunya otoritas yang harus mereka tanggung adalah Paus.
Artikel Terkait
Rasa Dan Aroma Terakhir Setrika Arang, Penampar Praktisasi Jaman Elektrik
Mempersoalkan Paham Agama Kaum Paderi: Wahabi atau Bukan?
Memahami Sejarah Pemalakan di Minangkabau
22 Desember Dirayakan Sebagai Hari Ibu, Begini Sejarahnya
Asal-usul dan Sejarah Sinterklas: dari Sosok Nyata Menjadi Figur Khayali
Mengenal Jenis-jenis Rumah Gadang di Minangkabau: dari Gajah Maharam sampai Rajo Babandiang
Mengenal Jenis-jenis Rangkiang: dari Si Tinjau Lauik sampai Rangkiang Kaciak
Maaf Penggemar Teori Konspirasi, Hitler Memang Mati di Jerman Bukan di Indonesia
Ini Dia! Mansa Musa, Manusia Paling Kaya Dalam Sejarah
Mengenal Imlek, Tradisi Penting Masyarakat Tionghoa yang Pernah Dilarang di Indonesia