HALUAN PADANG - Nama-nama seperti Elon Musk, Jeff Besoz, atau Bill Gates boleh saja dianggap manusia terkaya di Bumi pada masa ini. Namun di masa lalu, mereka semua tidak ada apa-apanya dibanding Mansa Musa, seorang penguasa Afrika Barat di abad ke-14 yang amat sangat kaya raya.
Saking kayanya, saat ia bersedekah, sedekahnya itu bisa menghancurkan perekonomian suatu negeri.
Baca Juga: Maaf Penggemar Teori Konspirasi, Hitler Memang Mati di Jerman Bukan di Indonesia
"Jumlah kekayaan Musa jika dihitung di masa kini sungguh luar biasa sampai-sampai hampir mustahil untuk benar-benar memahami betapa kaya dan berkuasanya ia saat itu," ungkap Rudolph Butch Ware, guru besar sejarah di Universitas California, seperti dikutip dari BBC.
Meski tidak mungkin dikoversi ke dalam angka, pada tahun 2012, situs web AS Celebrity Net Worth memperkirakan jumlah kekayaan Musa berada di angka US$400 miliar atau sekitar Rp5,72 kuadriliun.
Mansa Musa mewarisi takhta Kerajaan Mali dari saudara laki-lakinya.
Di bawah kepemimpinannya, Kerajaan Mali berkembang pesat. Ia berhasil menguasai 24 kota baru, termasuk Timbuktu.
Kerajaan tersebut membentang sepanjang 3.128 kilometer, dari Samudera Atlantik hingga daerah yang kini merupakan Niger, termasuk kawasan-kawasan yang kini menjadi Senegal, Mauritania, Mali, Burkina Faso, Niger, Gambia, Guinea-Bissau, Republik Guinea, dan Pantai Gading.
Dengan wilayah kekuasaan yang sangat luas, sumber daya alam yang dimiliki Kerajaan Mali pun sangat besar, termasuk emas dan garam.
Baca Juga: Mengikuti Perjalanan Thomas Dias ke Pagaruyung Tahun 1684
Pada masa kekuasaan Mansa Musa, Kerajaan Mali memiliki hampir separuh jumlah emas yang beredar di kawasan Dunia Lama - negeri-negeri di Afrika, Asia dan Eropa - menurut British Museum.
Dan semuanya milik Munsa Musa.
Walaupun Kerajaan Mali menjadi sumber emas, kerajaan tersebut tidak banyak dikenal.
Hal ini berubah ketika Mansa Musa, seorang Muslim yang taat, memutuskan untuk berhaji ke Mekah, melalui Gurun Sahara dan Mesir.
Artikel Terkait
Empat Wajah Imam Bonjol
Pantun, Teka-teki, dan Talibun Jaman Rodi
Perempoean Madjoe dan Jamannya: Membahas Beberapa Salah Kaprah Mengenai Ruhana Kuddus
Riwayat Partai Adat Rakyat dan Pergelutan tentang Adat Minangkabau
Mengikuti Perjalanan Thomas Dias ke Pagaruyung Tahun 1684
Pangeran Charles Akui Kekejaman Mengerikan Sejarah Perbudakan Inggris di Koloninya
Sejarah Singkat Kerajaan Jambu Lipo
Mempersoalkan Paham Agama Kaum Paderi: Wahabi atau Bukan?
Maaf Penggemar Teori Konspirasi, Hitler Memang Mati di Jerman Bukan di Indonesia