Sejarah Kerajaan Sriwijaya, Bikin Klaim Media Soal Natuna Terbantahkan

- Kamis, 24 Maret 2022 | 10:53 WIB
Peta Kepulauan Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (ist)
Peta Kepulauan Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (ist)

Haluan Padang - Sebuah media China, 163.com mengklaim kepulauan Natuna dulunya adalah milik China. Dimana dalam literatur China kuno, terdapat catatan sejarah perjalanan Laksamana Cheng Ho ke Natuna pada abad ke 15.

Laksamana Cheng Ho melakukan pelayaran atas perintah dari kerajaan Dinasti Ming. Kemudian menjadikan Natuna sebagai pos pertama saat melakukan ekspedisi ke Nusantara. Hal tersebut terlihat dari bagan Navigasi Laksamana Cheng Ho yang persis sama dengan posisi Kepulauan Natuna saat ini.

Namun, Klaim media China tersebtu bisa terbantahkan jika Indonesia melihat sejarah Kerajaan Sriwijaya.

Baca Juga: Media China Klaim Natuna Dulunya Milik Negeri Tirai Bambu, Berdasarkan Sejarah Dinasti Ming

Saat keerajaan Sriwijaya berdiri di Palembang pada abad ke-17, seorang bernama I Tsing menulis dirinya mengunjungi Sriwijaya pada 671 Masehi. Catatan tersebut bisa ditemukan dalam sejarah Dinasti Tang.

Hingga abad ke-12 Kerajaan Sriwijaya mengendalikan lalu lintas laut Samudera Hindia hingga pelabuhan di Madagaskar yang mereka kuasai.

Wilayah koloni Sriwijaya juga mencakup Sumatera, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Singapura, Semenanjung Malaka, Thailand, Kamboja, Vietnam Selatan, Kalimantan, Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Namun pada tahun 1205 kerajaan Sriwijaya runtuh karena serangan Rajendra Chola I dari Koromandel.

Baca Juga: Nelayan Temukan Tank Perang Misterius di Perairan Natuna, Diserahkan ke TNI AL

Sejak saat itu koloni kerajaan Sriwijaya lepas satu per satu.

Dengan luasnya wilayah koloni Sriwijaya yang saat ini sudah menjadi beberapa negara di Asia, hal tersebut tidak membuat Pemerintah Indonesia berkeinginan untuk mengklaim wilayah tersebut sebagai bagian dari Indonesia.

Bisa saja Indonesia mengklaim negara Thailand, Kamboja, Singapura hingga Vietnam jika berlandaskan klaim wilayah kekuasaan kerajaan dimasa lalu. Namun, hal tersebut tidak dilakukan untuk menghormati kedaulatan dan peraturan yang telah disepakati oleh negara-negara di seluruh dunia.

Begitu pula China jika ingin mengklaim kejayaan dinasti-dinasti masa lalu untuk menguasai Natuna yang notabene sudah menjadi milik Indonesia secara sah di mata dunia. (*)

 

Halaman:

Editor: Hajravif Angga

Tags

Artikel Terkait

Terkini

SNMPTN 2022 Diumumkan Besok, Bisa Cek di Link Ini

Senin, 28 Maret 2022 | 09:43 WIB

Bermaafan Sebelum Ramadan, Yakin Ada Dalilnya?

Jumat, 25 Maret 2022 | 22:20 WIB
X